WELCOME TO MY WORLD


Rabu, 26 Mei 2010

SEJARAH SUSHI


Seperti kebanyakan hidangan yang ada di Jepang, restoran sushi banyak di pengaruhi oleh pengaruh Negara lain. Kebanyakan dari masakan sushi bahkan tidak memiliki petunjuk hidangan yang asli sejak di pengaruhi resep-resep makanan yang berbeda dari ribuan tahun yang lalu. Edomae sushi (sushi gaya Edo; Edo merupakan nama terdahulu Tokyo), atau sushi biasa yang di kenal dunia saat ini, adalah kombinasi dari nasi berasa cuka dan sahimi Jepang. Semua bahan-bahan asli local di dapat dari pantai Edo, atau yang sekarang kita enal dengan nama pantai Tokyo.

Sushi juga sering di bingungkan dengan ikan mentah dan nasi. Betul sekali jika sushi mengacu kepada sushi gaya Edo, tetapi sebenarnya, sushi adalah sebutan bagi daging dan ikan yang di fermentasikan (di asamkan). Yang mana di siapkan untuk tujuan pengawetan bahan sushi.

Sushi dipercaya barasal dari Asia Tenggara di mana ikan dan daging diasinkan, kemudian di fermentasikan untuk jangka waktu yang lama. Jejak metode yang sama untuk fermentasi ikan pertama kali di temukan di daratan Cina di abad ke 2 Masehi. Masakan ini dipandang sebagai masakan yang tidak begitu terkenal di waktu itu. Jenis sushi ini tecatat di Jepang pada abad ke 7 Masehi. Kemudian pada periode Heian atau sekitar abad ke 10 di mana nasi yang tidak di masak di masukan ke dalam ikan setelah ikan tersebut di belah, dan di bersihkan dengan sake atau anggur beras Jepang, sebelum ikan-ikan tersebut di fermentasikan. Ikan tawar seperti shima-aji seringkali di gunakan untuk sushi jenis ini, yang sering disebut nare sushi (sushi bungkus). Nasi menjadi bahan yang menjaga proses fermentasi dan membuatnya lebih cepat dalam persiapan dari pada sushi yang asli. Nasi di buang setelah fermentasi selesai (sekitar 2 atau 3 bulan tergantung musim) dan hanya ikan saja yang di konsumsi.

Sekitar periode Muromachi, atau abad 15 Masehi, nare sushi mulai di bagi menjadi 2 jenis, Hon nare (sushi bungkus yang asli) dan Nama nare (sushi bungkus mentah atau sebelum bungkus). Hon nare merupakan jenis sushi yang asli bermula dari abad ke 10 Masehi. Nama nare merupakan jenis yang sama untuk sushi, tetapi nama nare di konsumsi belum jadi. Cara ini nasi di masukan ke dalam ikan untuk menjaga proses fermentasi menjadi sesuatu yang dapat di olah kembali. Nama nare sushi berbeda dengan hon nare dalam hal rasa asam yang lebih terasa di lidah. Semenjak itu nama nare lebih terkenal untuk persiapan yang cepat dan merupakan untuk masakan yang berukuran yang lebih besar.

Sekitar beberapa ribu tahun kemudian, cuka mulai di gunakan untuk mempersingkat waktu persiapan. Cara ini, hanya diperlukan waktu yang sedikit untuk fermentasi, semenjak cuka di gunakan kemudian untuk membuat cita rasa yang berbeda. Ini belum selesai hanya sampai untuk mengurangi waktu dan biaya untuk pembuatan hon nare atau nare sushi. Cara ini sekarang lebih di kenal orang banyak sejak nare sushi kebanyakan mempunyai bau yang sangat amis, dan tidak dapat di pakai untuk membuat macamnya, semenjak itu (bahkan sampai sekarang) tidak pernah berubah. Mulai dari saat itu, sedikit demi sedikit pembuatan fermentasi nare sushi mulai di tinggalkan, dan semenjak itu jenis baru dari sushi yang hanya menggunakan cuka segar dan beras yang sudah di masak di mulai. Trend jenis sushi yang baru ini di mulai di daerah local seperti sushi gaya Osaka, sushi Oshi, Chirasi sushi, dan Nuku sushi hanya beberapa jenis saja. Semua jenis tersebut masih popular di Jepang.

Meskipun sashimi atau irisan ikan mentah telah dikonsumsi di jepang selama beberapa abad, hal ini tidak sampai antara tahun 1827 dan 1829 ketika sushi dan ikan mentah pertama kalinya digabungkan. Ini menjadi cikal bakal apa yang disebut sushi gaya edo. Inilah sushi yang dikenal secara menyeluruh di seluruh dunia saat ini. Ini diciptakan sudah dikenal sebagai makanan cepat saji yang tidak mahal guna mencakup jalanan sibuk edo. Dan terbukti berhasil dari semenjak awal. Nasi cuka yang dibuat secara alami untuk nasi sushi terfermentasi membantu sashimi lembek telalu cepat, dan persiapannya yang cepat menjadikannya ideal untuk membangun bisnis.

Selama akhir 1970-an, bisnis orang2 jepang mulai meluas ke amerika serikat, dan banyak negara lain dan lebih banyak restoran sushi dibuka untuk melayani para pebisnis jepang yang tinggal di negara tersebut. Disamping ditawarkan kepada penduduk lokal, para koki sushi di amerika serikat mencoba keras memperkenalkan sushi kepada orang2 amerika. Akan tetapi sulit sekali untuk memaksa orang amerika untuk mencoba memakan ikan mentah. Kemudian, california roll ditemukan dan menjadikannya tren baru dalam hal ragam sushi. California roll adalah cara yang sempurna untuk memperkenalkan sushi kepada orang2 yang belum terbiasa dengan ikan mentah. Lagi lagi orang2 barat memulai memakan ikan mentah dan banyak adaptasi telah diciptakan terhadap sushi gaya edo guna menyatu dengan budaya barat.

Sejarah sushi sangatlah lama, dan hal yang menarik adalah bahwa sushi berevolusi melintasi waktu. Tanpa nasihat dan tanggapan para customer barat, akan sangatlah sulit bagi para koki sushi terdahulu di jepang guna menciptakan semua gaya baru sushi yang sekarang ini dibuat. Satu hal yang dianggap tabu dalam sushi gaya edo tradisional sebenarnya adalah keluar dari hal2 yang baik. Saat ini, tradisi sushi sudah menyebar ke seluruh dunia. Dan dalam hal ragam sushi. Atau tingkat sushi gaya amerika. Hal ini sudah berlangsung hampir 20 tahun dan mulai meningkat ( sebagai evolusi kuliner ), semenjak tidak adanya revolusi seperti california roll. Banyak roll baru tampak di sana sini tapi hanyalah perbedaan kombinasi dari bahan2 yang ada dengan nama2 yang diberikan kepadanya. Sushi gaya ragam atau sushi gaya amerika adalah lebih kepada sikap yang dipadukan terhadap sushi. Dan sekali lagi, telah terbukti sbagai hidangan evolusi. Akan sangat menarik untuk menunggu dan melihat apa yang akan muncul trend berikutnya dalam sushi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar